Header Ads Widget

Perbedaan gaya hidup jaman dulu dan jaman sekarang

Pixabay

Gaya hidup tidak terlepas dari perkembangan zaman, oleh karenanya gaya hidup (life style) tidaklah permanen dan akan selalu berkembang searah dengan perkembangan jaman.

Gaya hidup menurut Kotler dan Keller, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Setiap individu memiliki gaya hidup yang berbeda- beda tergantung opini dan minat yang tumbuh dalam pikirannya. Ada yang konsisten menerapkan gaya hidup lama dan ada yang terus mengikuti arus perkembangan jaman.

Tidak ada yang salah antara keduanya. Seseorang yang kuat prinsipnya untuk tidak mengikuti tren terbaru, karena mereka yakin bahwa gaya hidup lama lebih sehat, nyaman dan tidak serumit gaya hidup anak jaman sekarang.

Ada juga yang selalu aktif dalam mengeksplorasi tren atau gaya hidup baru agar tidak tertinggal dalam kehidupan yang perubahannya semakin cepat, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi dan teknologi.

Berikut beberapa perbedaan gaya hidup jaman dulu dan sekarang :

1. Bidang Ekonomi

Pada jaman dulu kita hanya tau bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Itu dulu !

Konsep ekonomi jaman sekarang lebih gila, kita tidak harus bertemu untuk melakukan transaksi, dimana pun, kapan pun, bahkan dengan siapapun. Perkembangan globalisasi ekonomi menyebabkan kita bisa menjual dan membeli barang dari manapun bahkan luar negri tanpa harus ke luar negri.

2. Bidang Teknologi

Perubahan teknologi dari zaman dulu hingga sekarang sangat mencolok. Pada zaman dulu, untuk mendapat kabar dari keluarga dari seberang lautan kita harus mengirim surat ke kantor pos, itupun sampainya bisa memakan waktu seminggu bahkan sebulan.

Zaman sekarang tidak sampai satu menit kita sudah bisa mendengar suara orang yang ingin kita kabari. Bukan hanya suara bahkan kita bisa melihat orangnya secara jelas. Semua itu bisa kita lakukan dengan alat kecil yang di sebut hand phone. 

Itu satu contoh dari perubahan dalam bidang teknologi dari zaman dulu dan sekarang.

3. Perilaku

Perilaku manusia cenderung berubah searah dengan perkembangan zaman. Perbedaan perilaku yang bisa kita lihat salah satunya adalah cara berpakaian. Zaman dulu sebagian orang berpakaian lebih sederhana karena menganggap pakaian adalah kebutuhan. 

Sedangkan zaman sekarang pakaian bukan hanya menjadi kebutuhan namun menjadi gaya hidup, setiap orang akan mencari pakaian yang mahal agar terlihat menarik.

Kalau saya mengingat perkataan orang zaman dulu melihat gaya berpakaian sebagian anak zaman sekarang khususnya perempuan, mereka akan mengatakan " pakaian belum jadi kok dipakai" begitu kira-kira ucapannya.

4.  Budaya

Zaman berkembang budaya berubah. Budaya yang saya maksu disini adalah kebiasaan kita sehari-hari. Banyak hal yang membuat budaya zaman dulu terkikis oleh perubahan zaman. Itu terjadi sebab orang menganggap budanya (kebiasaan) sekarang lebih mudah, instan, dan asik. 

Zaman sekarang barat, korea menjadi kiblat bagi sebagian orang terutama kaum remaja, baik dalam hal berpakaian, berdandan, berkomunikasi dan lainnya.

5. Pendidikan

Pada zaman dulu pengetahuan masyarakat akan pendidikan sangat minim sehingga menganggap bahwa pendidkan tidak penting, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, SD cukup agar bisa membaca saja. Begitu kira-kira

Berbeda dengan zaman dulu, zaman sekarang orang lebih cenderung berfokus pada pendidikan. Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah unggulan agar bisa menjadi pintar. Bahkan sampai membawanya ke luar negri untuk belajar di sana.

Pada akhirnya, siapapun tidak dilarang untuk mengikuti perkembangan zaman agar kita bisa berlari mengejar ketertinggalan kita dari yang lain. Namun kita  harus mampu menyaring semua semua perkembangan tersebut agar kita tidak berlari ke arah yang salah.



Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan

Keluh kesah orang awam ditengah belenggu covid-19 | Pucuk Bacaan