Header Ads Widget

Keluh kesah orang awam ditengah belenggu covid-19 | Pucuk Bacaan

 Assalamualaikum

Selamat siang untuk teman-teman yang selalu semangat menjalani hari-harinya.

Hari ini tanggal 1 agustus 2021, hampir semua orang masih berada dalam belenggu pandemi covid-19. Tentu tidak termaksud para warga asing dan sebagian orang dengan segudang uang yang selalu diperbolehkan keluar masuk melewati lorong-lorong yang dipenuhi tikus-tikus licik, melewati besi-besi bersayap yang terus berterbangan di atas atap orang-orang miskin.

Kita sebagai orang awam seakan berada di persimpangan antara harus percaya atau masa bodoh dengan keadaan sekarang.

Media selalu mengeluarkan berbagai informasi-informasi yang membuat kita berprasangka bahwa virus kian ganas dan tak terbendung, berbagai informasi terkait penambahan jumlah korban positif hingga meninggal. 

Banyak yang percaya namun banyak pula yang sudah tak percaya dengan informasi-informasi tersebut. 

Wakil-wakil kita terus berdebat terkait informasi apakah hoaks atau bukan, ada yang mengatakan hoaks ada yang mengatakan informasi tersebut selama belum ada kebenarannya bukanlah hoaks. Namun mereka hanya sedikit berdebat tentang bagaimana pemerataan peraturan penanganan penyebaran covid di setiap daerah.

Di lingkungan kita sendiri, informasi pandemi ini seperti angin lalu yang hanya lewat kemudian pergi. Berbagai slogan di tempel di tiang-tiang jalan, papan-papan reklame bergambarkan para pemimpin daerah yang menyuarakan kewaspadaan terhadap virus, aturan-aturan terus berdatangan dengan lisan maupun tertulis dengan tanda tangan yang tertera dibawahnya. Seakan semua itu hanya penyegar mata di balik debu-debu jalanan, tak ada yang menghiraukan.

Mengapa kita harus mengikuti aturan yang mereka sendiri melanggarnya ?

Kita terus terus mematuhi perturan, namun banyak orang asing keluar masuk, mengapa ?

Kita sudah berdiam diri di rumah tapi banyak mobil-mobil dinas berhamburan di jalan raya, mengapa ?

Bagaimana kami menghidupi 6 orang anak dengan uang 300.000 dalam sebulan ?

Seperti itu kata yang keluar dari orang-orang disekitar saya.

Namun, apakah pertanyaan dan pernyataan-pernyataan ini kemudian tidak harus diperdulikan oleh pemerintah ?

Saya rasa sebagai orang awam itu hal yang kemudian harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin semua masyarakat selalu taat terhadap kertas-kertas bertanda tangan yang mereka keluarkan.

Namun, saya kemudian kembali berpikir, apakah mungkin pemerintah sendiri sebenarnya tidak percaya dengan keberadaan virus ini, sehingga surat-surat yang berterbangan di media sosial masyarakat tak lebih hanya sekedar formalitas semata.

Vaksin disuarakan untuk rakyat kecil yang tak mengenal dunia luar, namun banyak yang berasal dari luar tak diwajibkan melakukan vaksinasi.

Aturan tak memaksa masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi namun segala lini kegiatan masyarakat diharuskan ada selembar sertifikat vaksinasi.

Apakah sebenarnya ada yang diuntungkan dari adanya pandemi ini ?

Setiap orang akan berpikir demikian, terutama kaum awam seperti saya.

Saya tak ingin terlalu dalam memikirkan hal-hal ini sebab saya juga paham bahwa pemerintah sudah berjuang untuk menghentikan  penyebaran virus ini.

Kita semua tau bahwa pemerintah sudah berusaha dengan tenaga maupun dengan uang untuk menanggulangi bencana ini.

Namun alangkah lebih baiknya, pemerintah mendengar sedikit keluhan kami orang-orang awam yang tak tau apa-apa ini, memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kami sehingga hilang keraguan kami terhadap pemimpin dan wakil-wakil kami. 

Kamipun akan segenap hati mengikuti arahan-arahan demi kebaikan kita semua. saya berharap indonesia yang akan memperingati kemerdekaan sebentar lagi juga merdeka atas pandemi yang sudah menjajah hak-hak dan kebebasan kita semua.

Merdeka !!!

Terimakasih


Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan

Keluh kesah orang awam ditengah belenggu covid-19 | Pucuk Bacaan