Header Ads Widget

Mengapa harus malu jadi anak desa

 Selamat datang sobat pucukbacaan


Anak desa atau anak kampung adalah anak-anak yang tumbuh, belajar, dan bermain di kampung. Mereka belajar di ruangan seadanya dengan guru-guru yang sebagiannya adalah lulusan SMA. 

Namun semua itu bukan hambatan untuk memperoleh ilmu. Kadang guru tidak segan untuk mempukul siswa dengan tongkat kayu dengan keras. Namun orang tua siswa bahkan membela guru-guru tersebut karena mereka tau bahwa anaknya melakukan sebuah kesalahan.

Sepulang sekolah mereka langsung makan, istirahat dan main bersama teman-temannya. Mereka tidak mendapat pelajaran tambahan dari guru yang di bayar oleh orang tua mereka karena tidak mampu membayarnya. Mereka juga tidak pergi ke taman bermain yang mahal karena tidak tersedia, tersedia pun pasti akan mahal juga.

Mereka bermain dengan peralatan seadanya, biasanya terbuat dari kayu, bambu dan alat tradisional lainnya. Mereka tidak bisa menjaga kebersiah seperti anak kota kebanyakan. 

Tidak satu pun dari mereka yang paham teknologi. Dari siang hingga sore mereka bermain dengan teman temannya, orang tua pun tidak takut anknya akan pergi ke mana.

Jika di lihat sepintas anak kampung memang sangatlah buruk dalam segala bidang, mulai dari belajar hingga kesehatannya tidak di jaga, Itu yang terlihat.

Tapi apakah kita sadar ada beberapa hal yang menarik dan tak dapat kita temukan pada anak yang biasa tinggal di perkotaan

1Berani

Anak-anak yang berasal dari kampung memiliki jangkauan permainannya yang luas dan tak di awasi oleh orang tuanya. Mereka akan ke hutan jika itu diperlukan, seperti mencari bambu atau kayu untuk permainan mereka.

2. Kompak

Permainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan kerja tim yang tinggi untuk bisa mencapai kemenangan. Sehingga mereka memiliki hubungan yang kuat antara satu sama lain, ini berbeda dengan anak kota yang lebih asik bermain di rumah, apalagi di beri fasilitas seperi hand phone.

3. Jiwa sosial yang tinggi

Jiwa sosial akan tumbuh jika setiap orang dalam masyarakat selalu ada komunikasi antara satu sama lain. Setiap orang akan mengetahui apa yang terjadi dan dengan cepat membantu bila dibutuhkan. Begitu pun anak-anak, mereka akan saling membantu jika ada teman yang butuh bantuan. Lain halnya dengan anak anak orang kaya yang ada di kota, mereka lebih sering duduk di dalam pagar besi yang mengelilingi rumah mereka. Sehingga mereka tidak tahu apa yang terjadi di luar pagar mereka.

Sekian, tulisan saya, semoga dengan perkembangnya jaman, berkembang pul pengetahuan anak-anak. Namun jangan sampai budaya di atas hilang karena terkikis budaya baru terutama karena canggihnya teknologi yang mebuat anak-anak malas bermain di luar bahkan sampai malas belajar karena lebih suka bermain dengan game mereka

Ayo jaga anak dari candu smart phone!!

Posting Komentar

1 Komentar

Entri yang Diunggulkan

Keluh kesah orang awam ditengah belenggu covid-19 | Pucuk Bacaan